Tidak Menerima yang bukan Haknya

Minggu, Juli 28, 2019

tidak menerima yang bukan haknya
Mengembalikan kelebihan
image src : pixabay

Seminggu ini saya mengalami peristiwa yang saya rasa layak untuk diceritakan kepada kawan-kawan pengunjung blog ini, kisahnya seperti berikut :

1. Pada pagi hari, ketika membeli bubur ayam sebagai sarapan, dengan 2 tusuk sate sebagai tambahan
saya bayar dengan uang pecahan 20.000 rupiah, dikembalikan 8000 rupiah. harga seporsi bubur adalah 12.000 dan 2 buah sate totalnya 4000, berarti yang harus saya bayar adalah 16.000 rupiah dan menerima kembalian 4000 rupiah. tetapi saya menerima kembalian lebih 4000 rupiah dari total yang seharusnya saya terima

2. Pada siang hari, ketika mampir ke mini market di tempat bekerja, untuk berbelanja minuman, juga ada titipan dari rekan kerja yang ingin membeli cemilan, yaitu dua roti seharga satuan 4000 rupiah, ketika membayar dikasir, dan menerima struk pembayaran, ternyata kasir hanya menginput 1 buah roti dan tidak dihitung dua yang seharusnya 8000 rupiah. lagi lagi saya mengalami 'untung' 4000 rupiah.
3. Pada sore hari, ketika pulang dan mengeluarkan kendaraan, di tempat pembayaran tarif parkir, petugas parkir terlihat sedikit kebingungan dalam menghitung uang kembalian, padahal biasanya normal-normal saja, tarif parkir saya adalah 22.000, sementara ia mengembalikan 38.000 dimana seharusnya saya menerima 28.000 jadi, saya menerima kelebihan 10.000

saat itu juga semua kelebihan uang kembalian dari transaksi yang sudah saya terima, saya kembalikan dengan baik dan sopan.

saya menulis ini karena saya terpikir bahwa rentetan kejadian itu bukanlah hal yang terjadi karena kebetulan...

Ada 'bisikan' dalam diri saya bahwa ini semua,
semata-mata adalah ujian dari Allah Subhanahuwata'alla kepada saya
untuk tidak menerima sesuatu yang bukan haknya.

bagaimana menurut pendapat kawan-kawan sekalian? 
adakah yang pernah mengalami hal serupa?



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.