Siang Malam Hari bagi sang Pecinta

Senin, April 24, 2017

Sang Pecinta,
Di siang harinya terusir. diantara para hamba ia terasing.
samar terlihat sama tetapi berbeda
sabar dan ridha kala dunia menyiksanya,
(Kehilangan harta, Kehilangan keluarga.)

Mengingat akhirat adalah bahagianya.
CahayaNya, 'matahari' bagi mata hatinya.

Berharap bertemu sendiri tanpa siapa, kecuali satu yang diharapkan menghadap bersama, pemimpin ummat yang ter-eja namanya dalam shalawat. Sang Nabi Muhammad.

Sang Pecinta,
Di malam gelap gulita.
saat pemaksiat lelap tidurnya.
ia berdiri di hadapan pemilik Jiwanya, membaca ayat ayat hidayah.
Air matanya bercucuran. Merindukan pertemuan.
Maut adalah jembatan. Memisahkan untuk Mempertemukan. . .

(ilahi anta maqsudi wa ridhaka matlubi)
Wahai Tuhanku, Engkau adalah tujuanku dan hanya Ridha-Mu yang kuharapkan. . .
Kepadamu kami datang, Dan Engkau datang kepada kami.


Masjid Al Hikmah Depsos 24.4.2017.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.