Sejauh mana engkau melihat Pa?

Selasa, Maret 21, 2017


Peristirahatan terakhirmu.
Sejauh mana dirimu 'melihatnya', Pa?
Itulah tanya yang tersirat dalam benakku, ketika terduduk di sisi tempat peristirahatan duniamu, aku tidak ingin memungkiri bahwa apa yang pernah engkau katakan dulu telah benar terjadi.. aku ingat kau berkata, bahwa kalau suatu waktu nanti, aku akan tidak punya waktu, mengabaikan ibuku bila kelak engkau tidak ada dan itu semua telah benar terjadi beberapa waktu lalu...
akibat kesibukan duniaku.
akupun tidak mengerti pa, aku semestinya segera sadar bahwa waktu begitu berharga bila hidup hanya untuk sekedar bekerja, mama sudah tidak bisa lagi kutinggal pergi sendiri, ia akan menua tanpa terasa... untuk itu aku memutuskan untuk menghentikan kesibukanku sesaat, dan lagi semenjak kepergianmu, semua urusan yang biasanya terbantu olehmu kini menjadi urusanku. Banyak hal yang tidak aku tahu dan butuh untuk bertanya kepadamu, kini semua adalah tanggung jawabku, keputusan di tanganku, aku dikejar-kejar waktu.
hingga aku sempat mengabaikan ibuku...
Mungkin memang beginilah jalannya, tentang bagaimana Allah Ya Rahman nu Ya Rahim menguji seorang hamba, dengan kesukaran, dengan kesulitan, dengan segala hal yang menjadi tidak terkendali sebagaimana mestinya, ketika tidak lagi aku merasa bahagia, aku selalu bertanya, apa benar ini yang aku inginkan dan orang lain harapkan? dan aku sadar bila keadaanku terus begini maka akan semakin merepotkan banyak orang.. sehingga aku memutuskan untuk pergi...
aku pasrah dan berdo'a menyerahkan kepada Allah Maha Pengatur Segala
tentang bagaimana kehidupanku selanjutnya. 


Pa, sampai kini aku masih terus berusaha menggali ingatanku untuk mengingat kembali, untuk menyelamatkan semua memori tentang dirimu dalam kehidupanku, semua perkataan, segala perbincangan, nasihat, amanat, keinginanmu dalam hidupku, dan betapa kini semua terasa sangat langka dan berharga, aku berusaha menyimpan harta tersebut dalam setiap tulisanku tentangmu.
( semoga aku mampu.)

Pa, Semoga Allah Subhanahu wa ta'alla meridhoimu berada di tempat terbaik di sisiNya, dan semoga memaafkan segala ketidaktahuan, kekhilafan, kesalahan dan dosa-dosamu...

Jakarta, 21-03-2017.


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.